Konklaf Pemilihan Paus Baru Telah Ditetapkan

Konklaf Pemilihan Paus Baru Telah Ditetapkan

Konklaf Pemilihan Paus Baru Telah Ditetapkan, yaitu pemilihan Paus baru. Pada 7 Mei mendatang, para kardinal dari berbagai penjuru dunia.

Para kandidat berkumpul di bawah fresko megah karya Michelangelo di Kapel Sistina untuk memulai konklaf.

Ini merupakan proses pemilihan rahasia yang akan menentukan arah masa depan Gereja.

Konklaf Pemilihan Paus Baru Telah Ditetapkan

Terdapat 135 kardinal yang memiliki hak suara dalam konklaf ini, meskipun laporan menyebutkan dua di antaranya mungkin tidak dapat hadir.

Para kardinal tersebut akan menjalani isolasi antara Kapel Sistina dan Casa Santa Marta—yakni wisma tamu tempat Paus Fransiskus tinggal.

Selama 12 tahun masa kepausannya, Paus Fransiskus tinggal di sana—dan para kardinal akan menjalani proses pemilihan di tempat yang sama, berapa pun lama waktunya.

Hal ini cukup masuk akal

Mengingat delapan dari sepuluh pemilih dalam konklaf merupakan kardinal yang diangkat oleh Paus Fransiskus, termasuk 20 orang yang baru diangkat pada Desember lalu.

Menariknya

Paus Fransiskus memang secara sengaja memilih kardinal dari wilayah-wilayah yang sebelumnya tidak pernah memiliki perwakilan, seperti Myanmar, Haiti, dan Rwanda. Banyak di antara mereka baru bertemu secara langsung dalam beberapa hari terakhir menjelang konklaf.

Di sisi lain

Kardinal Gualtiero Bassetti—mantan ketua Konferensi Waligereja Italia—yakin bahwa konklaf akan berlangsung cepat.

Dalam wawancara dengan Corriere della Sera, menggambarkan suasana di antara para kardinal sebagai penuh kehangatan dan “rasa kohesi yang kuat”.

“Saya sangat percaya bahwa konklaf ini bisa menjadi kesaksian indah di tengah dunia yang penuh perang, kebencian, dan perpecahan. Tentu saja, ada kemungkinan sedikit kesulitan karena belum pernah ada jumlah pemilih sebanyak ini, dan tidak semua saling mengenal,” kata Bassetti.

Suasana kekeluargaan

Itu tampak jelas ketika para kardinal berziarah ke makam Paus Fransiskus di Santa Maria Maggiore pada Minggu sore. Dalam perjalanan kembali ke Vatikan dengan bus, Bassetti menuturkan, “Ada suasana persaudaraan yang indah… kami saling berbicara layaknya tetangga.”

Formasi Global, Kesempatan Terbuka

Berdasarkan latar belakang geografis, Eropa menyumbang 53 kardinal, disusul Asia dengan 23, Afrika 18, Amerika Selatan 17, Amerika Utara 16.

Serta masing-masing empat dari Amerika Tengah dan Oseania.Secara total, mereka mewakili 17 negara berbeda.

Meski demikian

belum ada kandidat yang benar-benar menonjol, banyak pihak sering menyebut Kardinal Luis Antonio Tagle dari Filipina dan Kardinal Pietro Parolin dari Italia sebagai calon kuat.

Sebuah video lama dari Tagle saat menyanyikan lagu Imagine karya John Lennon kembali viral di internet dan menjadi bahan perbincangan di Roma.

Meskipun video tersebut cukup populer

Penampilan itu menimbulkan sedikit rasa malu bagi Tagle. Seorang pengamat bahkan bergurau, “Saya rasa dia akan jarang keluar rumah untuk sementara waktu.”

Di tengah situasi menjelang pemilihan

Para kardinal memanfaatkan waktu untuk saling mengenal lebih dalam. Pecorari, seorang veteran konklaf, menjelaskan bahwa proses informal ini berlangsung dengan alami.

“Kami saling berkenalan, mengamati, sebelum perlahan mulai membentuk gambaran tentang siapa paus berikutnya,” ujarnya kepada sebuah surat kabar.

Beberapa kardinal

Lanjutnya, memilih untuk berbicara santai di restoran sekitar Vatikan sambil menikmati hidangan khas Italia seperti carbonara—jauh dari suasana formal dan ‘telinga yang mengintai’ di Casa Santa Marta.

Beberapa kardinal Konklaf

Sisi Lain

Ada juga kardinal yang lebih memilih untuk mengundang rekan-rekannya berkumpul di kamarnya setelah makan malam.

Salah satu pertemuan tersebut berakhir lucu ketika seorang kardinal asing mengira minuman di minibar gratis, terkejut saat mengetahui pihak hotel membebankan semua konsumsi ke tagihannya.

Baca Juga : Prabowo Gelar Town Hall

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *