Inisiatif Bangka Tengah untuk Pasien Penyakit Kronis

Inisiatif Bangka Tengah untuk Pasien Penyakit Kronis

Inisiatif Bangka Tengah untuk Pasien Penyakit Kronis, Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, resmi meluncurkan sebuah program pelayanan sosial dan kesehatan terpadu yang dinamakan Gerai Sehati.

Menurut Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Politik, dan Hukum Pemkab Bangka Tengah, Anas Maaruf, Gerai Sehati hadir karena banyak pasien penyakit kronis mengalami kesulitan dalam mengelola diri secara mandiri. Mereka sangat membutuhkan dukungan, baik dari keluarga maupun lingkungan sosial, agar bisa menjalani kehidupan dengan lebih baik.

Inisiatif Bangka Tengah untuk Pasien Penyakit Kronis

Kolaborasi Lintas Instansi di Kecamatan Koba

Program Gerai Sehati merupakan hasil kolaborasi lintas sektor, melibatkan berbagai lembaga seperti Dinas Kesehatan melalui Puskesmas Koba, Baznas Bangka Tengah, Dinas Sosial-PMD, Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Koba, serta Pemerintah Kecamatan Koba.

Anas menjelaskan bahwa bentuk dukungan sosial yang diberikan kepada pasien meliputi tiga aspek utama:

1. Dukungan Informasi

Pasien akan menerima saran, panduan, dan pembimbingan dari tenaga medis dan pendamping sosial.

2. Dukungan Emosional

Mereka akan mendapatkan perhatian, empati, dan kehangatan dari para pendamping serta petugas yang terlibat dalam program ini.

3. Dukungan Material

Gerai Sehati juga menyalurkan bantuan sosial dari Baznas dan Dinas Sosial berupa bantuan finansial dan logistik untuk mendukung kebutuhan dasar pasien.

Meningkatkan Kualitas Hidup Pasien

“Melalui sinergi layanan kesehatan dari Puskesmas, bantuan sosial dari Baznas dan Dinsos-PMD, serta penguatan keagamaan dari KUA, kami berharap program ini dapat membangkitkan semangat para pasien untuk tetap berjuang atau setidaknya menerima kondisi mereka dengan lebih lapang,” kata Anas.

Sebagai mantan Kepala Dinas Kesehatan Bangka Tengah, Anas menambahkan bahwa banyak kasus di lapangan menunjukkan penurunan kondisi kesehatan pasien penyakit kronis akibat minimnya dukungan sosial. Ia menekankan bahwa pengobatan medis saja tidak cukup.

“Penelitian di lapangan memperlihatkan bahwa pasien dengan penyakit seperti diabetes, hipertensi, dan gangguan nyeri kronis sangat rentan mengalami gangguan psikologis jika hanya ditangani secara medis, tanpa dukungan sosial, ekonomi, keluarga, dan spiritual,” tambahnya.

Harapan Terhadap Dampak Program

Anas berharap kolaborasi ini bisa berdampak positif, tidak hanya dalam hal kesehatan, tetapi juga secara sosial dan spiritual. Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah berharap program ini dapat menjadi model layanan kesehatan masyarakat yang berbasis empati dan kolaborasi.

Target dan Pelaksanaan Lapangan

Kepala Puskesmas Koba, Mahfudz, mengungkapkan bahwa pihaknya bersama para pemangku kepentingan di Kecamatan Koba mengembangkan integrasi berbagai unsur dalam Gerai Sehati sebagai sebuah inovasi layanan.

“Biasanya, kami hanya fokus pada masalah kesehatan. Namun, lewat Gerai Sehati, sekarang ada tambahan unsur sosial, ekonomi, dan spiritual. Akibatnya, pendekatan kita terhadap pasien menjadi lebih menyeluruh,” jelas Mahfudz.

Ia juga menyebutkan bahwa setiap bulan, sekitar 30 pasien penyakit kronis yang mobilitasnya terganggu menjadi sasaran utama program ini. Oleh karena itu, petugas akan secara rutin mengunjungi mereka dan memberikan layanan sesuai dengan kebutuhan masing-masing.

Baca Juga : Hot News Terupdate Lainnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *